3/17/2021 0 Comments Kitab Suci Agama Katolik
Terjemahan ini diselesaikan sekitar tahun 250 - 125 SM dan disebut Septuagint, yaitu dari kata Latin yang berarti 70 (LXX), sesuai dengan jumlah penterjemah.Dia mengatakan bahwa sebelum meletusnya Reformasi Protestan, Gereja Katolik melarang umat Katolik membaca Alkitab.
Menurutnya, atas jasa-jasa Martin Luther-lah maka sekarang umat Katolik bisa membaca Alkitab. Terus terang pada waktu itu penulis tidak punya pengetahuan akan latar belakang sejarah Alkitab, dan penulis memegang prinsip keadilan meskipun sedang membela posisi Gereja Katolik. Karena rasa penasaran maka penulis menggali informasi untuk mengetahui perihal yang sebenarnya. Apa yang ditemukan ingin penulis rangkum disini demi menjernihkan pemalsuan sejarah yang beredar di kalangan jemaat gereja Protestan yang terutama dikarenakan mereka sendiri tidak lebih tahu daripada anda akan sejarah gereja yang sesungguhnya. Alkitab umat Katolik terdiri dari 73 buku yang termasuk kitab-kitab Deuterokanonika, sedangkan Alkitab umat Protestan terdiri dari 66 buku, yaitu tanpa kitab-kitab Deuterokanonika. Penulis merangkum dari beberapa narasumber, yang daftarnya dapat anda temukan di akhir tulisan ini. Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat membuat anda lebih terpesona lagi oleh kekayaan dan kebesaran Gereja Katolik. Dan semoga anda pada gilirannya, menjadi konduit bagi penyebar-luasan kisah sejarah yang sebenarnya akan asal usul Alkitab. SEJARAH TERBENTUKNYA KITAB-KITAB PERJANJIAN LAMA Alkitab Gereja Katolik terdiri dari 73 kitab, yaitu Perjanjian Lama terdiri dari 46 kitab sedangkan Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab. Bagaimanakah sejarahnya sehingga Alkitab terdiri dari 73 kitab, tidak lebih dan tidak kurang Pertama, kita akan mengupas kitab-kitab Perjanjian Lama yang dibagi dalam tiga bagian utama: Hukum-hukum Taurat, Kitab nabi-nabi dan Naskah-naskah. Lima buku pertama: Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat dan Kitab Bilangan dan Kitab Ulangan adalah intisari dan cikal-bakal seluruh kitab-kitab Perjanjian Lama. Pada suatu ketika dalam sejarah, ini adalah Kitab Suci yang dikenal oleh orang-orang Yahudi dan disebut Kitab Taurat atau Pentateuch. Selama lebih dari 2000 tahun, nabi Musa dianggap sebagai penulis dari Kitab Taurat, oleh karena itu kitab ini sering disebut Kitab Nabi Musa dan sepanjang Alkitab ada referensi kepada Hukum Nabi Musa. Tidak ada seorangpun yang dapat memastikan siapa yang menulis Kitab Taurat, tetapi tidak disangkal bahwa nabi Musa memegang peran yang unik dan penting dalam berbagai peristiwa-peristiwa yang terekam dalam kitab-kitab ini. Nabi Musa menaruh satu set kitab di dalam Tabut Perjanjian (The Ark of The Covenant) kira-kira 3300 tahun yang lalu. Kapan tepatnya isi dari Kitab-kitab Perjanjian Lama ditentukan dan dianggap sudah lengkap, tidaklah diketahui secara pasti. Yang jelas, setidaknya sejak lebih dari 100 tahun sebelum kelahiran Kristus, Kitab-kitab Perjanjian Lama sudah ada seperti umat Katolik mengenalnya sekarang. Kitab-kitab Perjanjian Lama pada awalnya ditulis dalam bahasa Ibrani (Hebrew) bagi Israel, umat pilihan Allah. Tetapi setelah orang-orang Yahudi terusir dari tanah Palestina dan akhirnya menetap di berbagai tempat, mereka kehilangan bahasa aslinya dan mulai berbicara dalam bahasa Yunani (Greek) yang pada waktu itu merupakan bahasa internasional. Oleh karena itu menjadi penting kiranya untuk menyediakan bagi mereka, terjemahan seluruh Kitab Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani. Pada waktu itu di Alexandria berdiam sejumlah besar orang Yahudi yang berbahasa Yunani. Selama pemerintahan Ptolemius II Philadelphus (285 - 246 SM) proyek penterjemahan dari seluruh Kitab Suci orang Yahudi ke dalam bahasa Yunani dimulai oleh 70 atau 72 ahli-kitab Yahudi - menurut tradisi - 6 orang dipilih mewakili setiap dari 12 suku bangsa Israel.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |